0

Terima Kasih Inspirasi

Mula berpijak dengan yakin dan kukuh. nyata, sebenarnya telah tandus. berjalan, mencari dan menggali sesuatu yang bisa menghilang haus.

"Doakan!"

"Pandang masa depan, jangan pandang kenangan. Pandang hadapan, bukan kiri kanan."

"Restukan!"

"Penantian ini ada harapan. Cuma itu harapnya."

"Maafkan!"

"Teruslah berusaha. Sehabis daya!"

"Kuatkan!"

"Awak kuat! Perbanyakkan amalan sunat, berserah hanya kepada Allah. Allah tempat pergantungan."

Bersamanya teriring sendu tak tertahan.

Ayahbonda, anakmu yang zalim ini mohon ketulusan doa, restu, kemaafan dan kekuatan. masih punya butir-butir mutiara semangat untuk dikalungkan ke leher. dengan amanat baru, aku berikrar lagi. kali ini aku juga janji. yang paling penting hati mereka, aku ingin tempatkan ia di satu bekas kaca.

Terasa kembali bertapak dan berpijak. terima kasih, sumber inspirasi!

0 comments:

Catat Ulasan

Back to Top